Posted by
Anang Supriady
at
7:30 AM
2. Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda)
Contoh:
Mahasiswi perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (tidak efektif)
Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif)
3.Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang di anggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Contoh:
Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama belajar di rumahku. (tidak efektif)
Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
4. Kelogisan
Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
5.Kesatuan atau Kepaduan
Maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
Contoh:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)
6. Keparalelan atau Kesejajaran
Adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu.
Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)
Unsur-unsur Alenia :
1. Topik / Tema / Gagasan Utama / Gagasan Inti / Pokok Pikiran
2. Kalimat Utama
3. Kalimat Penjelas
4. Judul (Kepala Karangan)
Syarat Suatu Judul:
a.Provokatif(menarik)
b.Berbentuk frase
c.Relevan(sesuai dengan isi)
d.Logis
e.Spesifik
Unsur-Unsur Alenia
MAKALAH
“ Kalimat Efektif dan Alinea ”
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Anang Supriady (10112728)
Aulia Ausath ( 11112247 )
Bagas Wanda (11112337)
Rangga Fajriyan (16112012)
Restu Arya Pradana (16112152)
Rizqi Perdana Purnama (16112637)
KELAS 3 KA 13
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 1
Dosen : DWI RIDHA NURMASARI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI
INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
Kata Pengantar
Puji
dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena tanpa
perlindungan-Nya maka makalah ini tidak dapat kami selesaikan dalam waktu yang
telah ditentukan. Dalam makalah
ini penulis menjelaskan tentang “Kalimat Efektif dan Alinea beserta dengan contoh penulisan berkaitan dengan judul tersebut.
Penulis menyadari dalam menyelesaikan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal itu disebabkan karena keterbatasan waktu yang dimiliki penulis maupun sumber referensi yang digunakan. Oleh karena itu mohon maaf jika makalah ini kurang sempurna. Tak lupa penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota kelompok yang lainnya yang telah membantu dalam penulisan serta penyelesaian makalah ini.
Demikian makalah ini dibuat semoga dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang memerlukannya. Jika terdapat kesalahan kami selaku penulis memohon maaf atas keterbatasan yang kami miliki. Atas perhatian dan pengertiannya kami ucapkan Terima Kasih.
Penulis menyadari dalam menyelesaikan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal itu disebabkan karena keterbatasan waktu yang dimiliki penulis maupun sumber referensi yang digunakan. Oleh karena itu mohon maaf jika makalah ini kurang sempurna. Tak lupa penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota kelompok yang lainnya yang telah membantu dalam penulisan serta penyelesaian makalah ini.
Demikian makalah ini dibuat semoga dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang memerlukannya. Jika terdapat kesalahan kami selaku penulis memohon maaf atas keterbatasan yang kami miliki. Atas perhatian dan pengertiannya kami ucapkan Terima Kasih.
DAFTAR ISI
Cover.....................................................................................................................................i
Kata Pengantar....................................................................................................................... ii
Kata Pengantar....................................................................................................................... ii
Daftar
Isi................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah.............................................................................................. 1
1.2. Rumusan
Masalah....................................................................................................... 1
1.3.
Tujuan........................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kalimat
Efektif.......................................................................................... 2
2.2 Ciri-ciri
Kalimat
Efektif............................................................................................... 2
2.3 Contoh
Kalimat
Efektif............................................................................................... 3
2.4 Pengertian
Alinea....................................................................................................... 3
2.5 Fungsi-fungsi
Alinea................................................................................................... 4
2.6 Macam-macam
Alinea............................................................................................... 4
2.7 Unsur-unsur
Alinea..................................................................................................... 6
2.8 Ciri-ciri
Alinea............................................................................................................ 6
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan................................................................................................................. 8
3.2.
Saran.......................................................................................................................... 8
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa adalah sistem lambang bunyi
ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa
yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang
dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi
serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.
Kalimat efektif adalah
kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat
dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Kalau
gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran
tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh
penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak
tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa
maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat
mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat yang digunakan
harus lengkap dan eksplisit.
Dalam
karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat
sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain, mungkin
kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele.
Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang kita
sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah
penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya.
1.2 Rumusan masalah
Pada makalah ini penulis menjelaskan arti dari pada kalimat
efektif dan alinea, beserta ciri, contoh dan fungsi yang terdapat pada
unsur-unsur dan ciri dari pada alinea
1.3 Tujuan
Dengan ditulisnya makalah ini, penulis
memiliki tujuan untuk:
· Agar tidak terjadi
kesalahan dalam penggunakan bahasa Indonesia sehingga menjadi baik
dan benar
· Mengetahui apa dan
bagaimana penggunaan kalimat efektif dalam berbahasa
· Menjaga kemurnian
bahasa Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 . Pengertian kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah
kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat
dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
2.2 . Ciri-Ciri kalimat Efektif
Ciri-ciri kalimat efektif:
1.Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek,
predikat, objek dan keterangan. Di dalam kalimat efektif harus memiliki
keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.
Contoh:
Amara pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak efektif)
Amara pergi ke sekolah, kemudian kerumah temannya untuk belajar. (efektif)
Contoh:
Amara pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak efektif)
Amara pergi ke sekolah, kemudian kerumah temannya untuk belajar. (efektif)
2. Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda)
Contoh:
Mahasiswi perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (tidak efektif)
Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif)
3.Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang di anggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Contoh:
Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama belajar di rumahku. (tidak efektif)
Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
4. Kelogisan
Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
5.Kesatuan atau Kepaduan
Maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
Contoh:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)
6. Keparalelan atau Kesejajaran
Adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu.
Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)
2.3 Contoh Kalimat Efektif
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)
2.4 Pengertian Alinea
Alinea atau Paragraf adalah kesatuan pikiran yang lebih luas daripada
kalimat, berupa penggabungan beberapa kalimat yang mempunyai satu gagasan atau
satu tema. Meskipun demkian, ada juga alinea yang hanya terdiri dari satu
kalimat saja, penyebabnya antara lain :
1. Kurang dikembangkan oleh penulis
2. Sebagai peralihan antara bagian-bagian karangan
3. Dialog antar narasi diperlakukan sebagai satu alinea
1. Kurang dikembangkan oleh penulis
2. Sebagai peralihan antara bagian-bagian karangan
3. Dialog antar narasi diperlakukan sebagai satu alinea
2.5 Fungsi alinea
a. Memudahkan pegertian dan pemahaman terhadap satu tema
b. Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan normal.
a. Memudahkan pegertian dan pemahaman terhadap satu tema
b. Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan normal.
Persyaratan Alinea :
a. Memiliki kesatuan alinea : dalam satu alinea hanya memiliki satu pokok pikran.
b. Memiliki kepaduan alinea atau koherensi.
a. Memiliki kesatuan alinea : dalam satu alinea hanya memiliki satu pokok pikran.
b. Memiliki kepaduan alinea atau koherensi.
Koherensi alinea dapat
diciptakan melalui susunan yang logis dan perkaitan antar kalimat, dengan cara repetisi,
kata ganti, dan kata sambung.
2.6 Macam-Macam Alinea
a)NARASI
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau
kejadian yang didalamya terdapat alur cerita, setting, tokoh dan konflik tetapi
tidak memiliki kalimat utama.
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
b) DESKRIPSI
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas
dan terperinci. Paragraf deskrispi bertujuan melukiskan atau memberikan
gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah
dapat melihat, mendengar, membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
C) ARGUMENTASI
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
C) ARGUMENTASI
Paragraf Argumentasi adalah paragraf atau karangan yang membuktikan
kebenaran tentang sesuatu. Untuk memperkuat ide atau pendapatnya penulis wacana
argumetasi menyertakan data-data pendukung. Tujuannya, pembaca menjadi yakin
atas kebenaran yang disampaikan penulis.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
D)PERSUASI
Paragraph persuasi adalahjenis paragraf yang mengungkapkan ide,gagasan,atau
pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi).
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
E)EKSPOSISI
Paragraf eksposisi adalah karangan yang menyajikan sejumlah
pengetahuan atau informasi. Tujuannya, pembaca mendapat pengetahuan atau
informasi yang sejelas – jelasnya.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
2.7 Unsur-unsur alinea
Unsur-unsur Alenia :
1. Topik / Tema / Gagasan Utama / Gagasan Inti / Pokok Pikiran
2. Kalimat Utama
3. Kalimat Penjelas
4. Judul (Kepala Karangan)
Syarat Suatu Judul:
a.Provokatif(menarik)
b.Berbentuk frase
c.Relevan(sesuai dengan isi)
d.Logis
e.Spesifik
Unsur-Unsur Alenia
Topik
atau tema atau gagasan utama atau gagasan pokok atau pokok pikiran,
Topik merupakan hal terpernting dalam pembuatan suatu alinea atau
paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf atau alinea dapat terjalin
sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak keluar dari pokok pikiran yang
telah ditentukan sebelumnya.
· Kalimat
utama atau pikiran utamamerupakan dasar dari pengembangan suatu paragraf karena
kalimat utama merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan
kalimat utama itu bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan
akhir paragraf.
Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai
penjelas dari gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisisi
gagasan penjelas.
2.8. Ciri-Ciri Alinea ( Paragraf )
· Topik/ tema/ gagasan
utama/ gagasan inti/ pokok pikiran
Gagasan utama adalah hal di bahas atau diungkapkan dalam bacaan. Gagasan
diungkapkan dengan kata atau frase.letak gagasan utama di awal paragraf
(Deduktif), diakhir kalimat (Induktif), atau di awal dan diakhir
(Deduktif-Induktif). Dalam paragraf berjenis narasi dari deskripsi utama dapat
tersebar di seluruh kalimat.
· Kalimat utama :
kalimat utama adalah kalimat yg menjadi inti paragraf, biasanya kalimat ini
masih umum dan di perlukan kalimat penjelas.
· Kalimat penjelas:
Kalimat penjelas adalah kalimat yg menjelaskan/memaparkan kalimat utama.
· Judul (kepala karangan).
Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan
sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul
tidak harus sama dengan topik. Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya
karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas. Judul dibuat
setelah selesai menggarap tema, shingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok
dengan temanya. Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan
akan cocok dengan temanya.
Kalimat Pokok :
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada
bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti
dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan
yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk
kalimat penjelas.
Kalimat Penjelas :
Kalimat penjelas adalah kalimat yang berisi gagasan yang mendukung atau
menjadi penjelasan kalimat utama. Kalimat-kalimat penjelas dalam setiap
paragraf harus membentuk satu kesatuan gagasan. Dalam komposisi hal itu disebut kohesif. Di
samping itu, hubungan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain dalam satu
paragraf harus saling berhubungan yang disebutkoheren.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka pada
bagian penutup ini dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Alinea tidak lain dari suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih
tinggi atau lebih luas dari kalimat. Alinea bertujuan untuk memudahkan
pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain
serta memisahkan dan menegaskan perkataan secara wajar dan formal.
Alinea memiliki tiga macam yaitu, alinea pembuka, alinea penghubung dan alinea penutup.
Syarat pembentukan alinea adalah kesatuan, koherensi dan perkembangan alinea.
Berdasarkan penempatan ide pokok pada alinea,alinea dibagi menjadi 4 jenis yaitu alinea deduktif,alinea induktif,alinea campuran,alinea deskriptif.dan berdasarkan cara mengembangkan ide dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga kesinambungan pengungkapan ide atu keruntunan ide dapat dibagi dalam sepuluh bagian, diantaranya alinea definisi,alinea contoh,alinea perbandingan,alinea analogi,alinea klimaks atu induktif,alinea anti klimaks atu deduktif,alinea campuran alinea sebab-akibat ,alinea proses,alinea deskriptif.
Untuk menyusun alinea secara logis-sistematis diperlukan alat bantu berupa unsur-unsur penyusun alinea,seperti transisi (transition),kalimat topik (topic sentence),kalimat pengembang (development sentence),dan kalimat penegas (punch-line) keempat unsur penyusun alinea tersebut,terkadang muncul secara bersamaan,terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea.
Alinea memiliki tiga macam yaitu, alinea pembuka, alinea penghubung dan alinea penutup.
Syarat pembentukan alinea adalah kesatuan, koherensi dan perkembangan alinea.
Berdasarkan penempatan ide pokok pada alinea,alinea dibagi menjadi 4 jenis yaitu alinea deduktif,alinea induktif,alinea campuran,alinea deskriptif.dan berdasarkan cara mengembangkan ide dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga kesinambungan pengungkapan ide atu keruntunan ide dapat dibagi dalam sepuluh bagian, diantaranya alinea definisi,alinea contoh,alinea perbandingan,alinea analogi,alinea klimaks atu induktif,alinea anti klimaks atu deduktif,alinea campuran alinea sebab-akibat ,alinea proses,alinea deskriptif.
Untuk menyusun alinea secara logis-sistematis diperlukan alat bantu berupa unsur-unsur penyusun alinea,seperti transisi (transition),kalimat topik (topic sentence),kalimat pengembang (development sentence),dan kalimat penegas (punch-line) keempat unsur penyusun alinea tersebut,terkadang muncul secara bersamaan,terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea.
3.2. Saran
Pembaca yang budiman, kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami
miliki, bak dari segi tulisan maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu
kami berpesan kepada pembaca,ambilah sesuatu yang positif dari sebuah coretan
yang kami buat,dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami mapun
pembaca.dan menjadi wawasan kita dalam memahami bahasa kita sendiri dan sebagai
kata,marilah terus berusaha untuk menggapai sebuah cita-cita yang luhur.
Daftar pustaka
· Arifin Zaenal dan
Amran Tasai .2008. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.Jakarta:
Akademi Pressindo
· Depdiknas.2005.Kamus
Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka
· Razak,Abdul. Kalimat
Efehtif. Jakarta:PT Gramedia
0 comments:
Post a Comment