Wednesday, December 17, 2014

Kalimat Diksi

Pengertian Diksi

Diksi atau pilihan kata kehadirannya sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Saat berbicara pun tanpa kita sadari kita sudah menggunakan pilihan-pilihan kata yang membentuk sebuah kalimat untuk disampaikan kepada orang lain, sehingga orang lain mengerti akan apa yang ingin kita utarakan. Diksi berarti merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Yang lebih umum, diksi digambarkan sebagai enunsiasi kata - seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya, ditekankan pada pengucapan dan intonasinya. Diksi bukan hanya berarti pilih memilih kata tetapi juga digunakan untuk menyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya.

Fungsi dari diksi :

·         Untuk mencegah kesalah pahaman.
·         Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.
·         Untuk Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
·         Supaya suasana yang tepat bisa tercipta.
·     Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.

MAKNA KATA

Makna Denotatif

Makna denotasi adalah makna yang sebenarnya yang sama dengan makna lugas untuk menyampaikan sesuatu yang bersifat faktual. Makna pada kalimat yang denotatif tidak mengalami perubahan makna.

Contoh :

-          Mas parto membeli susu sapi.
-          Dokter bedah itu sering berpartisipasi dalam sunatan masal.

Makna Konotatif

Makna konotasi adalah makna yang bukan sebenarnya yang umumnya bersifat sindiran dan merupakan makna denotasi yang mengalami penambahan.

Contoh:

-          Para petugas gabungan merazia kupu-kupu malam tadi malam (kupu-kupu malam = wts).
-          Bu Marcella sangat sedih karena terjerat hutang lintah darat (lintah darat = rentenir.

Kata Slang

Kata slang adalah kata percakapan yang tinggi atau murni. Kadang, kata slang dihasilkan dari salah ucap yang disengaja, atau kadang berupa pengrusakan sebuah kata biasa untuk mengisi suatu bidang makna yang lain.

Contoh :

-          asoy, manatahan, belumtahu, dia, dan sebagainya (bersifat sementara)

Dalam kehidupan sehari-hari terkadang tanpa disadari kita menggunakan kata-kata tidak sesuai dengan ejaan dalam Bahasa Indonesia. Salah satu atau dua ejaan kata dalam tulisan kita mungkin sah-sah saja bagi umum, namun tidak halnya bagi dosen atau guru bahasa indonesia. Ejaan yang baku sangat penting untuk dikuasai dan digunakan ketika membuat suatu karya tulis ilmiah. Ejaan baku adalah adalah ejaan yang benar, sedangkan ejaan tidak baku adalah ejaan yang tidak benar atau ejaan salah. Untuk mengetahui bahwa kata pada kalimat yang kita tulis tidak menyalahi aturan ejaan baku dan ejaan tidak baku yaitu cukup dengan membuka buku kamus bahasa indonesia yang terkenal baik yang dikarang oleh yang baik pula sebagai referensi. Contoh Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Contoh ejaan baku dan ejaan tidak baku :

Ejaan Baku, Ejaan Tidak Baku :
-          Apotek, Apotik
-          Asasi, Azasi
-          Izin, Ijin
-          Sentosa, Sentausa
-          Kalau, Kalo
-          Atlet, Atlit
-          Insaf, Insyaf
-          Durian, Duren
-          Rapot, Rapor

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Diksi


0 comments:

Post a Comment