Kalimat Diksi
Posted by
Anang Supriady
at
11:16 AM
Pengertian
Diksi
Diksi atau pilihan kata kehadirannya sangat dekat dengan
kehidupan kita sehari-hari. Saat berbicara pun tanpa kita sadari kita sudah
menggunakan pilihan-pilihan kata yang membentuk sebuah kalimat untuk
disampaikan kepada orang lain, sehingga orang lain mengerti akan apa yang ingin
kita utarakan. Diksi berarti merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh
penulis atau pembicara. Yang lebih umum, diksi digambarkan sebagai enunsiasi
kata - seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami
hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya, ditekankan pada pengucapan dan
intonasinya. Diksi bukan hanya berarti pilih memilih kata tetapi juga digunakan
untuk menyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi
persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya.
Fungsi dari diksi :
·
Untuk mencegah kesalah pahaman.
·
Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.
·
Untuk Melambangkan gagasan yang di ekspresikan
secara verbal.
·
Supaya suasana yang tepat bisa tercipta.
· Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat
(sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau
pembaca.
MAKNA KATA
Makna Denotatif
Makna denotasi
adalah makna yang sebenarnya yang sama dengan makna lugas untuk menyampaikan
sesuatu yang bersifat faktual. Makna pada kalimat yang denotatif tidak
mengalami perubahan makna.
Contoh :
-
Mas parto membeli susu sapi.
-
Dokter bedah itu sering berpartisipasi dalam
sunatan masal.
Makna Konotatif
Makna konotasi
adalah makna yang bukan sebenarnya yang umumnya bersifat sindiran dan merupakan
makna denotasi yang mengalami penambahan.
Contoh:
-
Para petugas gabungan merazia kupu-kupu malam
tadi malam (kupu-kupu malam = wts).
-
Bu Marcella sangat sedih karena terjerat hutang
lintah darat (lintah darat = rentenir.
Kata Slang
Kata slang
adalah kata percakapan yang tinggi atau murni. Kadang, kata slang dihasilkan
dari salah ucap yang disengaja, atau kadang berupa pengrusakan sebuah kata
biasa untuk mengisi suatu bidang makna yang lain.
Contoh :
-
asoy, manatahan, belumtahu, dia, dan sebagainya
(bersifat sementara)
Dalam
kehidupan sehari-hari terkadang tanpa disadari kita menggunakan kata-kata tidak
sesuai dengan ejaan dalam Bahasa Indonesia. Salah satu atau dua ejaan kata
dalam tulisan kita mungkin sah-sah saja bagi umum, namun tidak halnya bagi
dosen atau guru bahasa indonesia. Ejaan yang baku sangat penting untuk dikuasai
dan digunakan ketika membuat suatu karya tulis ilmiah. Ejaan baku adalah adalah
ejaan yang benar, sedangkan ejaan tidak baku adalah ejaan yang tidak benar atau
ejaan salah. Untuk mengetahui bahwa kata pada kalimat yang kita tulis tidak
menyalahi aturan ejaan baku dan ejaan tidak baku yaitu cukup dengan membuka
buku kamus bahasa indonesia yang terkenal baik yang dikarang oleh yang baik
pula sebagai referensi. Contoh Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Contoh ejaan baku dan ejaan tidak
baku :
Ejaan Baku, Ejaan Tidak Baku :
-
Apotek,
Apotik
-
Asasi,
Azasi
-
Izin, Ijin
-
Sentosa,
Sentausa
-
Kalau,
Kalo
-
Atlet,
Atlit
-
Insaf,
Insyaf
-
Durian,
Duren
-
Rapot,
Rapor
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Diksi
0 comments:
Post a Comment