Sosial enterpreneurship
Posted by
Anang Supriady
at
1:46 PM
MAKALAH
MAKALAH
“ Sosial
entrepreneurship ”
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Anang Supriady (10112728)
Aulia Ausath ( 11112247 )
Bagas Wanda (11112337)
Rangga Fajriyan (16112012)
Restu Arya Pradana (16112152)
Rizqi Perdana Purnama (16112637)
KELAS 2 KA 13
Mata Kuliah : Teori
Organisasi Umum 2
Dosen
: Lista Kuspriatni
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
tanpa perlindungan-Nya maka makalah ini tidak dapat kami selesaikan dalam waktu
yang telah ditentukan. Dalam makalah ini penulis menjelaskan tentang “Sosial
entrepreneurship” beserta dengan contoh
peristiwa yang berkaitandenganjudultersebut. Penulis menyadari dalam menyelesaikan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, hal itu disebabkan karena keterbatasan waktu yang dimiliki penulis
maupun sumber referensi yang digunakan. Oleh karena itu mohon maaf jika makalah
ini kurang sempurna. Tak lupa penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada
seluruh anggota kelompok yang lainnya yang telah membantu dalam penulisan serta
penyelesaian makalah ini. Demikian makalah ini dibuat semoga dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang
memerlukannya. Jika terdapat kesalahan kami selaku penulis memohon maaf atas
keterbatasan yang kami miliki. Atas perhatian dan pengertiannya kami ucapkan
Terima Kasih.
DAFTAR ISI
Cover
…………………………..................i
Kata Pengantar…………………..............ii
Kata Pengantar…………………..............ii
Daftar Isi
....................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah...................................................................1
1.2. Rumusan
Masalah.............................................................................1
1.3.
Tujuan..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
entrepreurship...............................................................2
2.2 Kendala
terhadap
entrepreurship........................................................4
2.3 entrepreurship
yang berhasil...............................................................4
2.4 Faktor
yang menfasilitasi entrepreurship.............................................5
2.5 Aneka
macam aspek entrepreneurship...............................................5
2.6 Kendala-kendala
entrepreneurship......................................................6
2.7 Proses
pengambilan
keputusan..........................................................6
2.8 Pengambilan
keputusan entrepreneurship vs manajerial...................7
2.9 Keterampilan
khusus entrepreneurship..............................................7
BAB III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan.........................................................................................8
3.2.
Saran...................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam entrepreneur dan
entrepreneurship kami susun berdasarkan pandangan dan pendapat sejumlah ahli
tentang konsep-konsep seorang entrepreneur dianggap sebagai seorang usahawan
atau pengusaha yang memiliki sifat-sifat sebagai seorang yang gigih beruapaya
untuk melaksanakan kombinasi-kombinasi dari berbagai sumber
1.2 Rumusan masalah
Pada makalah ini penulis menjelaskan arti dari entrepreneurship,
kendala apa saja yang di hadapai oleh seorang entreprenurship, kegiatan apa
saja yang telah dilakukan seorang entrepreneur sehingga menjadi seorang yang
berhasil dan faktor-faktor serta macam-macam tentang entrepreurship
1.3 Tujuan
Dengan
ditulisnya makalah ini, penulis memiliki tujuan untuk:
-Mengetahui pengertian tentang
entrepreneurship
-Mengetahui kendala apa saja yang di hadapai oleh seorang entreprenurship
-Mengetahui teori yang mendasari Sosial entrepreneurship
-Mengetahui kendala apa saja yang di hadapai oleh seorang entreprenurship
-Mengetahui teori yang mendasari Sosial entrepreneurship
-Dan mengetahui faktor-faktor serta macam-macam tentang entrepreurship
BAB II
ISI MAKALAH
2.1 PENGERTIAN ENTREPREURSHIP
Entrepreneurship
merupakan perilaku dinamik, menerima resiko, kreatif seeta yang berorientasi
pada pertumbuhan seorang enterpereuner merupakan seorang individu yang menerima
resiko dan yang melaksanakan tindakan-tindakan untuk mengejar peluang-peluang
dalam situasi dimana ihak lain tidak melihatnya atau merasakannya, bahkan ada
kemungkinan bahwa pihak lain tersebut menganggapnya sebagai problem-problem
atau bahkan ancaman-ancaman.
Ada sejumblah karakteristik tipikal
enterpreneur yang antara lain mencakup:
a. Fokus pengendalian internal: para enterpreneur
beranggapan bahwa mereka berkemampuan untuk mengendalika nasib mereka sendiri,
mereka mampu mengarahkan diri mereka, dan mereka menyukai otonomi.
b. Tingkat energi tinggi: para enterpreneur merupan
manusia yang persisten, yang bersedia bekerja keras, dan mereka bersedia untuk
berupaya ekstra untuk merai keberhasilan.
c. Kebutuhan tinggi akan prestasi: paraenterpreneur
termotifasi untuk bertindak secara individual untuk melaksanakan pencapaian
tujuan-tujuan yang menantang.
d. Toleransi terhadap ambiguitas: para enterpreneur
merupakan manusia yang bersedia menerima resiko, mereka mentoleransi situasi
yang menunjukan tingkat ketidak pastian tinggi.
e. Kepercayaan diri: para enterpreneur merasa diri
kompeten dan mereka yakin akan diri mereka sendiri dan mereka bersedia
mengambil keputusan.
f. Berorientasi pada aktion: para
enterpreneur berupaya agar mereka bertindak mendahului munculnya masalah-masalah,
mereka ingin menyelesaikan tugas-tugas mereka secepat mungkin dan mereka tidak
bersedia menghamburkan waktu yang berharga.
Dalam kenyataan, cukup
banyak orang memunculkan ide-ide muluk sehubungan dengan aneka macam bisnis,
tetapi kebanyakan diantara mereka tidak pernah merealisasinya. Justru orang
enterpreneur melaksanakan ide-ide mereka. Banya periset telah melakukan
penelitian guna mendapatkan gambaran jelas tentang kepribadian entrepreneuriel.
Marilah kita
perhatikan sejumlah elemen dari profil entrepreneurial tersebut:
a. Tanggung jawab
Para enterpreneur memiliki tanggung
jawab mendalam terhadap hasil usaha yang dibentuk mereka.
b. Prefrensi untuk menghadapi resiko moderat
Perlu diingatkan bahwa para enterpreneur
bukanlah pihak yang bersedia menerima resiko apapun juga tapi mereka justru
merupakan penerima resiko yang telah diperitungkan dengan matang.
c. Keyakin dalam kemampuan mereka untuk meraih
keberhasilan
Para enterpreneur secara tipikal
memiliki keyakinan besar terhadap kemampuan mereka untuk mencapai keberhasilan.
d. Keinginan untuk mencapai umpan balik (feedback)
Para enterpreneur menikmati
tantangan-tantangan sehubungan dengan upaya mengelola sebuah bisnis, dan mereka
ingin mengetahui bagaimana hasil-hasil yang dicapai mereka, dan secara konstan
mereka mencari umpan balik.
e. Energi tingkat tinggi
Para enterpreneur lebih energetik,
dibandingkan dengan orang rata-rata. Energi tersebut mungkin merupakan faktor
kritikal.
f. Orientasi ke depan
Para enterpreneur memiliki naluri kuat
untuk mencari serta menemukan peluang-peluang.
g. Membangun sebuah perusahaan dari titik nol, seakan-akan menusun sebuah
gambar penuh liki-liku dan teka-teki
Para enterpreneur mengetahui cara-cara
menarik dan menempatkan orang-orang yang tepat guna melaksanakan sesuatu tugas.
h. Lebih dipentingkannya
peraihan prestasi dibandingkan dengan upaya mendapatkan uang
Salah satu konsepsi keliru tentang para
enterpreneur adalah bahwa mereka hanya didorong oleh hasrat mendapatkan uang.
Ciri-ciri para entrepreneur yang
berhasil antara lain :
1. Kepercayaan pada diri sendiri
2. Penuh energi, dan bekerja dengan cermat
3. Kemampuan untuk menerima risiko yang diperhitungkan
4. Memilii kreatifitas
5. Memiliki fleksibilitas
6. Memiliki jiwa dinamis dan kepemimpinan
7. Memiliki reaksi positif terhadap tantatangan-tantangan
yang dihadapi
8. Memiliki kemampuan untuk bergaul dengan orang-orang
9. Memiliki kepekaan untuk menerima saran-saran
10. Memiliki kepekaan terhadap kritik-kritik yang dilontarkan terhadapnya
11. Memiliki pengetahuan (memahami) pasar
12. Memiliki keuletan dan kebulatan tekad untuk mencapai sasara-sasaran
(reference, determination)
13. Memiliki banyak akal (resourcefulness)
14. Memliki rangsangan/kebutuhan akan prestasi
15. Memiliki inisiatif
16. Memiliki kemampuan untuk berdiri sendiri (independen)
17. Memiliki pandangan tentang masa yang akan datang (foresight)
18. Beroriantasi pada laba
19. Memiliki sikap perseptif (perceptiveness)
20. Memiliki jiwa optimisme
21. Memiliki keluesan (versality)
22. Memiliki pengetahuan/pemahaman tentang produk dan teknologi
2.2 SEJUMLAH KENDALA TERHADAP
ENTERPRENERSHIP
Memahami adanya suatu
kebutuhan dan munculnya sebuah ide untuk memenuhinya, jarang sekali merupakan
faktor yang kuat untuk membentuk sebuak usaha baru, terutama, apabila sang
calon entreprenership, perlu meminjam modal.
Kebanuakan enterprer
yang berhasil menciptakan sebuah rencana bisnis yang, merupan sebuah dokumen
formal, berisi suatu pernyataan tentang tujuan, suatu uraian atau deskripsi
tentang ataua jasa yang akan dihasilkan dan ditawarkan, sebuah analisis pasar,
proyeksi-proyeksi finansial, dan beberapa prosedur manajemen yang didesain
untuk mencapai tujuan perusahaan yang bersangkutan.
Sebelum mereka dapat
menyusun sebuah rencana bisnis, para enterprener perlu memahami adanya sejumlah
kendala untuk memasuki industri yang bersangkutan.
Timbulah pernyataan:
“......mengapa para enterpreneur mengalami kegagalan?” Karl Vesper memberikan
jawabannya, dan ia mengantakan: “.....karena tidak adanya konsep yang
bertahan”.
2.3 SEJUMLAH ENTERPRENEUR
YANG BERHASIL
Peryataan yang berulang-ulang muncul
dalam sejarah para enterpreneur dan entrepreneurship adalah : “... apa sajakah
yang merupakan karakteristik para entrepreneurship.yang berhasil?”
Adapun karakterisitik tersebut sebagai
berikut :
1. komitmen dan determinasi yang tiada batas
2. Dorongan atau ransangan kuat untuk mencapai prestasi
3. Orientasi kearah peluang serta tujuan-tujuan
4. Internallokus pengendalian internal
5. Toleransi terhadap ambiguitas
6. Keterampilan dalam hal menerima resiko yang
diperhitungkan.
7. Kurang dirasakan kebutuhan akan status dan kekuasaan
8. Kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah
9. Kebtuhan tinggi untuk mendapatkan umpan
balik(feadback)
10. Kemampuan untuk menghadapi secara efektif
2.4 SEJUMLAH FAKTOR YANG
MEMFASILITASKAN INTERPRENEURSHIP
1. Seleksi diri
Perusahaan harus memberikan peluang
kepada para inovator untuk mengemukakan ide-ide mereka, dan bukan menjadikan
tanggung jawab, untuk menghasilkan, ide-ide baru,tanggung jawab, yang
ditugaskan kepada beberapa individu atau kelompok tertentu
2. Jangan ide yang diciptakan di tengah jalan, diserahkan
kepada pihak lain (no-band-offs) selain ide muncul, para menejer harus
membiarkan orang-orang yang menciptakan ide tersebut, melakukannya dan jangan
mengintruksiannya untuk menyerahkan ide tersebut kepada pihak yang lain.
3. Pihak yang melakukanlah yang mengambil keputusan
Kepada pihak yang memunculkan ide, perlu
diberi kebebasan tertentu untuk mengambil keputusan tentang pengembangan dan
implementasi ide tersebut
4. Perlu diciptakan apa yang dinamakan waktu untuk
membantu penciptaan inovasi. Perusahaan-perusahaan yang menyediakan dana dan
waktu memfasilitasi inovasi.
5. Akhirilah falsafah penemuan”akbar”
Pada beberapa perusahaan terlihat gejala
bahwa pimpinan puncaknya hanya berminat terhadap ide-ide inovatif, yang dapat
menciptakan hasil-hasil luar biasa. Dalam kultur demikian interpreneurship
dikekakng.
2.5 ANEKA MACAM ASPEK
INTERPRENEURSHIP
Istilah
“corporate enterpreneurship” telah berkembang menjadi “enterpreneurship”,
sebuah istilah yang dimaksud untuk mencerminkan kegiatan
usaha “intrakorporat”
Adapun
implikasinya adalah bahwa enterpreneurship formal, terjadi dalam batas-batas
organisasi yang ada.
Dalam literatur,
terdapat aneka macam model kegiatan intracorporate, tetapi hal pertama perlu
dipahami adalah bahwa produk-produk dan service baru dapat diciptakan orang
melalui kegiatan inofasi
Inofasi berarti
penciptaan sesuatu yang baru, hasil yang diciptakan oleh seorang inventor, yang
sebelumnya belum pernah ada. Sebaliknya, inofasi merupakan sebuah hal baru
untuk memanfaatkan sumber daya yang ada walaupun baik invention maupun
inovation mencangkup sejumlah besar, creativitas, meraka mencangkup, proses-proses
yang sama sekali berbeda.
2.6 SEJUMLAH
KENDALA DAN MASALAH YANG DIHADAPI PARA ENTREPRENEUR
Karl
Vesper mengemukakan sebuah pertanyaan yaitu ” Mengapa banyak entrepreneur
mengalami kegagalan ? ”
Menurut Vesper, alasan yang paling bersifat
umum adalah : Mereka tidak memiliki sebuah konsep yang bertahan atau langgeng.
Alasan umum lainnya adalah bahwa mereka kekurangan sebuah pengetahuan.
Bahkan
kadang-kadang terlihat pula adanya kekurangan keterampilan yang menjadi kendala
bagi pelaksanaan entrepreneurship secara berhasil.
Perlu juga dikemukakan problem lainnya yakni problem mencapai modal
yang diperlukan, sewaktu perusahaan mulai didirikan. Begitu pula sewaktu
perusahaan mulai berjalan, sejumlah ntrepreneur mengalami kegagalan, karena
mereka kurang memiliki pengetahuan bisnis umum. Di samping itu orang-orang
tertentu, mungkn enggan memasuki bidang pekerjaan atau bidang usaha tertentu,
karena mungkin bidang usaha tersebut menimbulkan apa yang dinamakan orang stigma
sosial
Adapun
calon entrepreneur lain, yang tidak dapat memasuki bidang pekerjaan atau usaha
tertentu, karena adanya unsur-unsur monopoli sebgai kendala, misalnya profesi
sebagai dokter, dan profesi sebagai pengacara
2.7 PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Proses
ini diawali dengan identifikasi problem yang dihadapi, dan ia berakhir dengan
evaluasi dari solusi-solusi yang diimplementasi. Kelima macam langkah dalam
pendekatan ini adalah :
1. Mengidentifikasi dam merumuskan problem yang dihadapi
2. Mengupayakan dan mengevaluasi solusi-solusi yang
mungkin dapat diterapkan
3. Memilih sebuah pemecahan (solusi) yang diinferensi
4. Menerapkan solusi tersebut
5. Mengevaluasi hasil-hasil yang dicapai
2.8 PENGAMBILAN KEPUTUSAN
ENTREPREUR, VERSUS PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJERIAL
Ada
sjumlah perbedaan antara gaya entrepreneur dan gaya manajerial sehubungan
dengan lima macam definisi yaitu :
1. Orintasi strategis
2. Komitmen terhadap peluang
3. Komitmen sumber-sumber daya
4. Pengedalian sumber-sumber daya
5. Struktur manajemen
2.9 SEJUMLAH
KETERAMPILAN KHUSUS YANG DIPERLUKAN PARA ENTREPRENEUR MELALUI PENDIDIKAN
ENTREPRENEUSHIP
1. Fakta versus mitos menentang entrepreneurship
2. Keterampilan untuk menguji realitas
3. Keterampilan kreativitas
4. Keterampilan toleransi ambiguitas serta sikap-sikap
5. Keterampilan mengidentifikasi peluang-peluang
6. Keterampilan untuk menilai usaha-usaha
7. Keterampilan tindakan mendirikan usaha
8. Keterampilan strategi usaha
9. Keterampilan menilai karier
10. Keterampilan penilaian lingkungan
11. Keterampilan penilaian etikal
12. Keterampilan menyelesaikan transaksi-transaksi
13. Keterampilan dalam menangani jejaring kerja kontak-kontak
14. Keterampilan “memanen”
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan masalah yang
telah diuraikan diatas, maka pada bagian penutup ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa:
Didalam entrepreurship sangatlah penting
untuk melakukan suatu kegiatan yang sangat berpositif sehingga kita dapat
mengetahui tentang manajemen seorang entrepreneurship dan menjadikan pengalaman
yang sangat berarti yang dapat kita jadikan kehiduoan sehari-hari dan
bermanfaat untuk orang lain
3.2. Saran
Dari penjelasan yang telah dijelaskan,
maka diharapkan makalah ini dapat dimanfaatkan pembaca dalam memahami
tentang Sosial entrepreneur. Selain itu penulis juga menyarankan untuk
menerapkan apa yang baik dari makalah ini dan juga mengingatkan penulis apa
yang dianggap pembaca kurang baik dari makalah ini. Makalah ini masih banyak
memiliki kekurangan, untuk itu penulis menyarankan agar makalah ini bisa
disempurnakan baik dari cara penulisan maupun pada struktur pembahasan.
Daftar pustaka
“ENTREPRENEUR DAN
ENTREPRENEURSHIP” (Buku Teks Entrempreneur dan
entrepreneurship oleh Prof Dr. J. Winardi, SE.), Edisi
pertama. Penerbit : KENCANA PRENADA MEDIA
GROUP
0 comments:
Post a Comment